Serial Anak-anak Nusantara: Si Anak Cahaya dan Si Anak Badai
Judul Buku :
Si Anak Cahaya
Penulis
: TERE LIYE
Jumlah Halaman : 417 Halaman
Penerbit
: Republika Penerbit
Tahun Terbit :
Desember 2018
Co-Author
: Sarippudin
ISBN
: 978-602-5734-54-0
•Sinopsis Novel
Nung memiliki petualangan-petualangan seru baik sendiri atau pun bersama teman-temannya. Yang paling menyentuh saat Nung seorang diri berangkat ke kota kabupaten untuk menemui dokter Van Arken dan akan membeli obat untuk Bapaknya yang sedang sakit dengan menumpang gerobak milik Bang Topa. Petualangan yang menegangkan saat Nung ditemani ketiga sahabatnya menunggu ladang dan bertemu babi hutan liar juga harimau. Salah satu cerita yang kocak dan mengocok perut saya, ketika Nung dan ketiga sahabatnya menjadi murid Nek Beriah, dukun anak di kampungnya. Saat Jamilah disuruh mempraktekan jadi Ibu hamil yang sedang melahirkan anak. Kemudian Nung mencoba peruntungan berjualan di statiun kereta api bersama ketiga sahabatnya juga, meskipun pada akhirnya layu sebelum berkembang, akibat krisis ekonomi terpaksa statiun di kampungnya di tutup dan harus berpisah dengan Pak De yang sudah bekerja dan berada di kampungnya selama dua puluh tahun.
Puncak yang paling seru dan
menegangkan saat kembalinya Dulikas ke kampungnya, dan mencari Bapak-nya Nung,
untuk balas dendam. Satu per satu rumah di kampungnya
dibakar. Berkat bantuan Kibo, kerbau milik Bang Topa, yang mengamuk
karena anak buah Dulikas menyalakan lampu dari truk-truk yang mereka
bawa, Nung bisa kabur dengan menggendong adiknya, Unus. Ia berjalan
menuju kabupaten sejauh 15 pal. Meskipun bertemu dengan banyak rintangan,
seperti dihadang di Puyang (harimau) yang akhirnya memangsa dukun sakti di
kampungnya, bertemu babi, hingga empat anjing liar yang hampir saja memangsa
Nung dan Unus, sebelum ajal menjemput, maka datanglah pertolongan dari dua
tentara yang berasal dari kampungnya, orang yang Nung cari. Malam
itu juga Nung beserta puluhan tentara mendatangi kampungnya, hingga akhirnya
menangkap Dulikas. Apa yang telah dilakukan oleh Nung, akan
selamanya diingat oleh warga di kampungnya.


Judul buku : SI ANAK BADAI
Penulis : Tere Liye, Co-Author: SarippudinPenerbit : Republika Penerbit
Tahun Terbit : Cetakan I, Agustus 2019
Halaman : 322 halaman
ISBN : 978-602-5734-93-9
Kali ini dalam buku Si Anak Badai muncul dengan karakter baru, yaitu
Za. Zaenal, memiliki dua adik yaitu Fatahillah dan Thiyah. Mereka
tinggal di Kampung Manowa. Di sana, seluruh rumah warga berada di atas
air. Sebagai penghubung antara satu rumah dengan rumah lainnya juga penghubung
kampung kami dengan daratan, dibangun jembatan yang terbuat dari papan ulin
selebar satu setengah meter. Namun, Kampung yang tadinya damai, semenjak kedatangan
Pak Alex atau si bajak laut, menjadi gaduh. “Sekarang
orang-orang pintar itu akan membuat pelabuhan di sini. Mereka tidak akan
tahu apa dampaknya bagi kita. Lebih celakanya lagi, mereka tidak peduli
apa akibatnya bagi kita. Yang penting pelabuhan itu jadi, yang penting
mereka mendapat uang banyak dari pembangunan pelabuhan. ” (halaman 98)
heuuu
ReplyDeleteAku udh baca lho. tapi blm slse:v
ReplyDeleteBagus kok baca aja lg
DeleteEh keren
ReplyDeleteBeliin rev :v
ReplyDeleteMakasih infonya...
ReplyDeleteMakasih infonya...
ReplyDeleteSmsm
DeletePen beli tp boke,aq bs apa? :)
ReplyDeleteBeli rev ntar ak pinjem😄
ReplyDeleteGitu ya fi:v
ReplyDeleteKok aku gak dong
ReplyDeleteKerennya:')
ReplyDeleteanak buku
ReplyDeletekerenn ih:(
ReplyDelete